Mobil di Konawe Pemuat BBM Ludes Terbakar, Sopir Alami Luka Bakar

Sebuah Mobil Toyota Avanza putih dengan Nomor Polisi DT 1934 FE terbakar di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe.

SultraLight.Net – Kebakaran sebuah Mobil Toyota Avanza putih dengan Nomor Polisi DT 1934 FE, kembali terjadi di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe, Senin, 30 Mei 2022, sekitar jam 09.30 Wita.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media ini, bahwa sopir Sukur (37), dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka bakar pada bagian pipi sebelah kiri, serta tangan kanan dan kiri serta luka bakar pada paha kiri usai kejadian tersebut.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Konawe AKBP Wasis Santoso, awalnya mobil minibus yang dikemudikan oleh lelaki Sukur alias Abang (37), yang merupakan warga Desa Waitombo, Kecamatan Mowewe, Koltim hendak mengisi BBM.

BACA JUGA :  Semarak Kemerdekaan RI ke-79, Komunitas Motor Honda Win Sultra Bagikan Buku dan Alat Tulis di Desa Wisata Namu

“Saat itu dia melakukan pengisian bensin di SPBU Desa Lahotutu dengan menggunakan jerigen yang dimuat didalam mobilnya,” jelasnya.

Usai mengisi BBM, lanjut dia, kemudian korban berhenti di depan Pertamina sambil menelpon. Tidak lama kemudian mobil yang dikendarai mengeluarkan asap hitam dan langsung terbakar.

“Tidak lama kemudian mobil Sukur alias Abang, mengeluarkan asap hitam langsung terbakar,” ujarnya Wasis Santoso, melalui keterangan tertulisnya.

BACA JUGA :  Ratusan Pembalap dari Penjuru Indonesia Unjuk Gigi di Kejuaraan Road Race Jiwel 62 TRM Racing

Ia menambahkan, dalam kejadian itu, pihak petugas SPBU sempat melakukan upaya pemadaman menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada di SPBU mereka, tetapi sayangnya api tak bisa dikendalikan dan semakin membesar.

“Pada pukul 10.20 Wita, pemadam kebakaran tiba di TKP untuk melakukan pemadaman,” ucap Wasis, Panggilan akrab Kapolres Konawe itu.

Terkait dengan adanya musibah itu, kata dia lagi, pihaknya dengan tegas akan menindak pelaku dugaan penimbunan BBM jenis Pertalite dan pihak manajemen Pertamina Lahotutu