Kembali, Dinas Perpustakaan Konut Gelar Sosialisasi Arsip Pemerintahan Desa Dan Kelurahan di Kecamatan Wiwirano

Kegiatan tersebut, berlangsung di Kecamatan Wiwirano. Acara itu dihadiri Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, Desa, BPD Desa se-Kecamatan Wiwirano.

SultraLight.Net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Konut kembali menggelar sosialisasi Arsip Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.

Kegiatan tersebut, berlangsung di Kecamatan Wiwirano. Acara itu dihadiri Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, Desa, BPD Desa se-Kecamatan Wiwirano.

Kepala Dinas Perpustakaan Konut, Djunaedi melalui Kabid Penyelenggara Kearsipan, Sabdar, menerangkan, sosialisasi Arsip Pemerintahan Desa dan Kelurahan dilaksanakan di seluruh wilayah kecamatan secara bertahap.

Dijelaskan, acara yang dilangsungkan sebagaimana diamanatkan pasal 3 undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan. Bahwa, tujuan penyelenggaraan kearsipan adalah untuk menjamin terciptanya arsip, ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya.

Serta lanjut Sabdar, terwujudnya pengelolaan arsip yang handal, perlindungan negara dan hak keperdataan. Lain dari itu, keselamatan dan keamanan arsip, keamanan aset nasional, dan mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional.

BACA JUGA :  Tahun Ini, 168 Desa di Kabupaten Konawe Pilkades Serentak

Sebab kata dia, baik desa dan kelurahan adalah sebagai Kesatuan masyarakat hukum memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur, dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Hal itu lanjutnya, berdasarkan asal usul, serta adat istiadat setempat yang diakui, dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara Republik Indonesia.

“Kewenangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan urusan pemerintah sudah ada berdasarkan hak asal usul desa. Urusan pemerintahan yang menjadi kabupaten kewenangan yang diserahkan pengaturannya kepada Desa dalam kurung secara berlangsung peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya diacara itu.

Ditempat itu, lebih jauh ia menjelaskan arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk, dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi.

Yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara Pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara.

BACA JUGA :  Izinkan Aktivitas Perbaikan Kapal Tongkang di Kawasan Mangrove, KSOP Kendari Berdalih Emergancy

“Inilah yang menjadi dasar utama kita melaksanakan sosialisasi tentang kearsipan, karena sangat penting untuk kita ketahui tentang pentingnya kearsipan,”ujarnya.

Dia menambahkan, dalam amanat undang-undang nomor 343 tahun 2009 tentang kearsipan terbagi dua bagian yakni arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip, dan disimpan selama jangka waktu tertentu.

Sedangkan, arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, setelah habis retensinya, dan keterangan di permanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia atau lembaga kearsipan.

“Kenapa arsip penting secara umum, karena memiliki fungsi sebagai pusat informasi, dokumentasi, dan bukti pertanggungjawaban penyelenggaraan administrasi,”jelasnya.