Cerita Wisudawan IAIN Kendari Cari Pinjaman “Uang Toga” Usai Diusir di Momen Wisuda

Prosesi Wisuda ke XII IAIN Kendari tahun 2023.

SultraLight.Net – Seorang wisudawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Andi harus mengalami rasa kecewa akibat diusir dari gedung wisuda yang digelar di Hotel Syahid Azizah Syariah, Selasa, 28 November 2023.

Wisudawan dari Fakultas Syariah (Fasya) IAIN Kendari angkatan 2017 itu harus menelan pil pahit karena dilarang masuk di prosesi wisuda bersama ratusan wisudawan lainnya.

Andi diusir oleh pihak Panitia Wisuda, lantaran tak punya undangan saat akan masuk ke dalam gedung acara. Untuk mendapatkan undangan, Andi harus membeli toga, baju wisuda, iuran alumni dan biaya dokumentasi senilai Rp 450 ribu yang telah ditetapkan oleh pihak kampus.

“Tidak ada undangan ku, kemarin sudah saya menghadap ke Kasubag Syariah tapi kebijakan ada sama pimpinan. Yang dibebankan itu Rp 450 ribu, uang Rp 350 ribu untuk uang toga dan baju wisuda untuk Rp 100 ribu itu terbagi seperti biaya dokumentasi dan sumbangan alumni,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kunjungi PT VDNIP, Menhub RI Siap Tindak Lanjuti Permohonan Perusahaan

Andi sendiri tak membeli kedua barang itu karena memilih meminjam dari kerabatnya. Andi hanya membayar sumbangan alumni dan dokumentasi. Namun ditolak karena harus sepaket dengan pembelian toga dan baju wisuda.

“Saya pakai baju togannya teman yang sudah alumni, Yang bisa saya bayar cuman Rp. 100 ribu untuk uang alumni dan dokumentasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andi menceritakan kejadian pahit yang menimpanya harus turut dialami oleh keluarganya. Dimana, tidak dapat menyaksikan upacara peneguhan atau pelantikan Andi yang telah selesai menempuh pendidikan.

“Cuman ada kakak ku dan ada om ku kalau bapak ku tidak ada memang karena sakit, maksudnya kalau ada keluarga yang masuk pada acara wisuda, pada saat perpindahan tali toga, kakak saya mau videokan untuk mau dikirim ke bapak saya yang lagi sakit,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis, UKM Pers IAIN Kendari Gelar Kemah Literasi

Setelah diusir, ia berupaya mencari pinjaman sebesar Rp. 450 ribu, agar bisa melunasi uang wisuda untuk mendapatkan undangan dari pihak fakultas.

“Pas tadi di gedung tidak bisa masuk, saya langsung pinjam uang untuk ambil undangan di Fakultas. Tapi, TU tutup sekitar jam 08.30 Wita. Karna tidak ada orang di ruangan. Mau bagaimana sudah terlanjur kecewa keluarga, jadi tadi itu untuk menghilangkan rasa kecewa, saya dan kakak ku ke tempat studio foto untuk menghilangkan rasa sedih,” jelasnya.

Ditempat berbeda, Wakil Dekan II Fakultas Syariah IAIN Kendari, Mahruddin mengatakan pembayaran baju wisuda dan toga, sumbangan alumni, dan dokumentasi, itu merupakan kebijakan dari Rektorat bukan dari pihak Fakultas.

“Saya sempat tanyakan juga itu bahwa di FUAD bisa pinjam toga. Tapi, saya dijawabkan nda ada yang pinjam semuanya harus beli,” pungkasnya.