SultraLight.Net – Bencana banjir pertama kali melanda puluhan rumah warga di Desa Sangi-sangi, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), diduga dipicu oleh aktifitas pertambangan PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS), Minggu, 3 Juli 2022.
Salah seorang warga, Muhammad Roy mengatakan jika bencana banjir tersebut baru pertama kali terjadi, sejak PT GMS membuka lahan dan melakukan aktivitas penambangannya tepat di belakang pemukiman warga.
“Dulu kampung ini tidak pernah banjir, meskipun curah hujan sangat tinggi. Nah ini pertama kalinya, sejak PT GMS mulai beraktivitas di belakang pemukiman warga,” ungkapnya.
Kata Roy, penggundulan hutan oleh PT GMS mengakibatkan kurangnya daya serap air, sehingga satu-satunya Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sangi-sangi tidak mampu menampung volume air.
“Volume air meningkat akibat tidak adanya daya serap. Bagaimana tidak, gunung di belakang pemukiman hampir gundul. Ini akibat perusahan tidak menerapkan kaidah pertambangan yang baik, hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan dampak yang akan di rasakan masyarakat,” katanya.
Lanjutnya, tepatnya pada Rabu, 18 Mei 2022 lalu, dirinya sudah melaporkan dugaan pencemaran lingkungan oleh PT GMS ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sultra, namun sampai saat ini tak ada tanggapan.
“Saya sudah pernah melaporkan dugaan pencemaran DAS ke DLHK, tapi saampai sekarang tidak ada tindakan. Ini baru awalnya, disinyalir kedepannya akan terjadi banjir lagi jika di biarkan,” tegasnya.