Banjir di Waworaha Lambuya, Pj Bupati Konawe Usulkan Penanggulangan Sementara

Saat Pj. Bupati Konawe Dr. H. Harmin Ramba, SE., MM, kembali meninjau korban banjir di Desa Waworaha, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe.

SultraLight.Net – Pj. Bupati Konawe Dr. H. Harmin Ramba, SE., MM, kembali meninjau korban banjir di Desa Waworaha, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (11/5/2024).

Saat kunjungan, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba mengatakan kondisi masyarakat Desa Waworaha sangat memperihatinkan.

“Sangat memperihatinkan. Sudah dilanda banjir, akses jalannya pun juga susah, perekonomian lumpuh,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, terjadinya banjir diakibatkan bobolnya tanggul kali Konaweeha, sehingga menyebabkan luapan air yang begitu besar, ditambah lagi musim hujan.

“Tanggul kali Konaweeha bobol dibagian bawah, sehingga air meluap keluar,” jelas Harmin.

BACA JUGA :  Diduga Lakukan Penambangan Ilegal di Blok Marombo, AMPLK Sultra Minta Kapolres Konut Bertindak

Sehingga kata dia, karena tanggul tersebut berada pada kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, dirinya telah perintahkan untuk membuat surat berita acara untuk mengusulkan penanggulangan sementara terhadap tanggul tersebut.

“Penanggulangan sementara perlu dilakukan penambahan tinggi tanggul dan perkerasan tanggul,” katanya.

Kemudian yang paling penting kata Harmin, perlu dilakukan perkerasan jalan sepanjang 6 kilo meter masuk di Desa Waworaha, sebab itu masuk wilayah Pemda Konawe

BACA JUGA :  Pj Bupati Stanley Pimpin Perdana Upacara Bendera HUT ke-79 RI di Konawe

“Insya Allah saya langsung programkan di tahun 2025 untuk perkerasan jalan desa,” ujarnya.

Harmin Ramba menyebut ada 150 KK di Desa Waworaha terendam banjir. Pihanya telah memberikan bantuan 150 sak beras, Indomie, Telur. Kemudian juga telah dipasang posko tanggap darurat untuk menyiapkan air bersih dan air minum.

Terkait pengungsian, saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing, sebab rumah mereka rata-rata rumah tinggi (rumah panggung), berbeda dengan di Desa Laloika Pondidaha, disana mereka mengungsi.

Sultra Light